Rabu, 09 Desember 2020

Publikasi Digital untuk Perubahan dan Perbaikan Administrasi Sekolah

 

Publikasi Digital untuk Perubahan dan Perbaikan Administrasi Sekolah

Calon Guru Penggerak: Abd. Rahman Jamal, M.Pd.

 

A.    Latar Belakang

Kualitas pembelajaran di sekolah ditentukan oleh banyak hal, seperti kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, serta tentunya siswa. Salah satu factor yang memengaruhi pembelajaran secara tidak langsung adalah administrasi pembelajaran dan pendidikan. Faktor ini dapat memudahkan kegiatan pembelajaran di kelas maupun sistem pendidikan di sekolah. Pembelajaran akan lebih mudah jika arsip administrasi tersedia dengan cepat dan tepat. Akan tetapi pengarsipan ini sering menjadi masalah karena hanya mengandalkan pengarsipan manual yang kadang sulit untuk disusun secara sistematis dan sulit untuk beratahan lama.

Administrasi pembelajaran dapat berupa administrasi persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, hasil evaluasi pembelajaran, hingga administrasi publikasi prestasi siswa. Kegiatan pembelajaran dan prestasi siswa kadang dilupakan untuk diarsipkan. Hal ini dapat berakibat secara tidak langsung mengurangi motivasi berkarya dan motivasi berprestasi siswa. Oleh karena itu dibutuhkan sistem publikasi yang yang tidak hanya dapat diakses oleh  siswa sendiri, tetapi juga dapat diakses oleh pemangku kepentingan sekolah. Jika publikasi tersebut dapat diakses oleh semakin banyak pihak maka penghargaan, baik fisik maupun non fisik, dapat lebih luas. Hal ini akan meampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, berkarya, dan berprestasi.

Pada tahun 2018 SMPN 1 Selong memiliki majalah sekolah. Majalah ini dimaksudkan untuk publikasi kegiatan yang ada di SMPN 1 Selong. Berbagai kegiatan dan tulisan telah dimuat dalam satu edisi. Majalah masih diisi oleh guru dan beberapa siswa. Pendistribusian juga masih terbatas yaitu di sekolah dan komite sekolah.  Majalah belum bisa dibaca oleh wali murid maupun orang di luar masayaraka SMPN 1 Selong Karen aketerbatasan dana.

Berdasarkan uraian tersbut dipandang perlu membuat sebuah media baik digital atau pun non digital untuk sistem pengarsipan sekaligus publikasi kegiatan sekolah. Sehingga artikel ini berjudul,” Publikasi Digital untuk Perubahan dan Perbaikan Administrasi Sekolah.”

 

 

 

B.     Deskripsi Aksi Nyata

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat disusun dekspsi aksi nyata sebagai berikut: Penyampaian kepada Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tentang program aksi nyata. Langkah ini dimaksudkan untuk memudahkan akses, kemudahan kolaborasi, dan mendapatkan akses untuk dokumentasi berbagai kegiatan sekolah. Pada langkah ini saya menyampaikan rencana tersebut di ruang Bapak Kepala Sekolah. Berbagai tanggapan disampaikan oleh Bapaka Kepala Sekolah serta wakil kepala sekolah yang hadir.

Setelah mendapatkan tanggapan positif untuk kegiatan aksi nyata, maka saya memandang perlu juga untuk melakukan kolaborasi dengan Pembina ekstrakurikuler Mading (Majalah Dinding). Hal ini dibutuhkan untuk penerbitan media secara konsisten dan terarah. Sebelumnya memang majalah dinding sekolah telah dipublikasi oleh semua pihak yang adab di sekolah maupun yang berkunjung ke sekolah. Pada langkah ini saya sampaikan untuk meminta dukungan dan mengajak Pembina dan para anggota Mading untuk ikut berkontribusi di dalam publikasi karya tersebut.

C.     Hasil Aksi Nyata

Aksi nyata kedua ini dimaksudkan untuk publikasi tidak hanya di sekolah tetapi diharapka juga dapat menjangkau lingkungan sekolah. Berdasarkan tanggapan Kepala sekolah dan para wakil kepala sekolah serta penanggungjawab 8 standar dihasilkan keputusan untuk memberikan dukungan dana untuk penerbitan media majalah sekolah dan website sekolah secara kontinu melalui dana BOS. Pemberian dana ini akan memudahkan pembuatan, penerbitan, dan pendistribusian media tersebut.

Akan tetaapi penerbitan kedua media belum dapat dilakukan pada semester ini karena sekolah masih mengikuti pembalajaran daring penuh.  Dana BOS masih diprioritaskan untuk melakukan pembiayaan kegiatan daring penuh atau pun semi luring.

Sedangkan website sekolah juga belum dimaksimalkan karena pergantian penanggungjawab. Penanggungjawab website sebelumnya telah mutasi ke sekolah lain, password website pun hilang dan pembayaran website telah melewi 30 hari batas pembayaran. Hal ini berdampak terhadap penerbitan website mengalami kendala yang cukup besar. Menurut host website berbayar yang digunakan oleh sekolah, website harus dikosongkan dan diisi ulang dari awal.

D.              Rencana perbaikan

Publikasi kegiatan sekolah, pembelajaran, dan publikasi prestasi siswa harustetap diupayakan walaupun terkendala masalah yang cukup besar. Setidaknya ada dua hal yang saya rencanakan untuk perbaikan program aksi nyata tersebut yaitu mendesain ulang media digital sekolah dan berkolaborasi dengan Pembina ekstrakurikuler mading untuk pengisian sementara majalah sekolah.

Media digital sekolah yang akan saya gunakan adalah blog berbayar. Media ini memiliki keunggulan kemudahan pengisian blog (karena keterabatasan waktu) dan menu-menunya sudah cukup lengkap untuk publikasi sekolah seperti gal eri foto dan video dan sebagainya. Selain itu media ini juga mudah untuk dibuat dan dikembangkan oleh siapa pun termasuk guru-guru, jika terjadi lagi mutasi. Ruang penyimpanan blog juga cukup besar sehingga dapat menampung lebih banyak  publikasi.

Sedangkan rencana perbaikan majalah sekolah, setelah dikoordinasikan dengan Pembina mading, hanya dapat dilaksanakan setelah sekolah memasuki semester genap. Keputusan ini disebabkan karena diharapkan siswa dapat aktif belajar dan dibolehkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler setelah pembelajaran aktif pada semester genap. Dengan kolaborasi yang baik dan melibatkan siswa sebagai tim redaksi majalah sekolah diharapkan majalah dinding sekolah dapat diterima dengan baik oleh berbagai pihak.

 

DOKUMENTASI

Link video testimon pembina Ekstrakurikuler Majalah Dinding (Mading) SMPN 1 Selong

https://youtu.be/EjeYw4c_ecQ

 

Caption:

Pembina Ekstrakurikuler siap membantu pelaksanaan aksi nyata dengan mengoordinir anggota Mading SMPN 1 Selong yang dibina oleh Beliau

Meningkatkan Eksplorasi Keingintahuan Siswa melalui Kreatifitas Positif Channel Youtube

 

Meningkatkan Eksplorasi Keingintahuan Siswa melalui Kreatifitas Positif Channel Youtube

Calon Guru Penggerak : Abd. Rahman Jamal, M.Pd.

 

A.    Latar Belakang

SMPN 1 Selong merupakan salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Lombok Timur. Salah satu indikator yang dapat dijadikan untuk menunjukkan hal tersebut adalah cukup banyaknya peminat PPDB yang berasal dari siswa-siswa berprestasi. Kualitas input siswa tersebut menuntut guru untuk senantiasa berinovasi di dalam kualitas pembelajaran.  Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru dan informasi dari guru-guru lain bahwa para telah memiliki kemampuan kognitif yang cukup bagus. Akan tetapi beberapa masalah yang kami hadapi pembelajaran masih didominasi oleh pembelajaran satu arah. Beberapa guru masih banyak menggunakan teori tabula rasa, yaitu siswa dianggap sebagai kertas kosong yang dapat ditulis sekehendak oleh guru. Pembelajaran satu arah ini sering mengakibatkan siswa menjadi manja dan hanya bersiap untuk menerima transfer pengetahuan tanpa bisa mengembangkan berpikir kritis dan kreatif. Indikatornya adalah 1) tidak banyak siswa yang mengajukan pertanyaan kritis pada setiap mata pelajaran; 2) siswa tidak aktif untuk merespon pertanyaan guru atau menganggapi pertanyaan actual dari temannya.

Saat ini saya sebagai Pembina Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja menemukan bahwa siswa anggota KIR banyak menemukan pertanyaan atau fenomena di dalam kehidupan sehari-hari yang belum diketahui jawabannya. Berdasarkan pembinaan saya dapatkan bahwa mereka tidak terbiasa mencari tahu tentang kebingungan tersebut melalui referensi lain seperrti internet. Mereka hanya menunggu informasi dari guru atau orang tua.

SMPN 1 Selong memiliki fasilitas yang cukup baik. Sekolah memiliki tiga laboratorium komputer, 250 unit tablet android, dan jaringan internet yang cukup memadai tetapi belum digunakan secara maksimal. Selain itu wali murid yang berasal dari ekonomi menengah ke atas memungkinkan pembelajaran berbasis digital cukup menjanjikan. Hal ini memungkinkan siswa untuk bisa mengeksplorasi keingintahuan mereka dan mempublikaskannya dengan cara mereka sendiri.

Berdasarkan latar belakang tersebut saya membuat sebuah aksi nyata yang berjudul “Meningkatkan Eksplorasi Keingintahuan Siswa melalui Kreatifitas Positif Channel Youtube.”

 

 

B.     Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata dimulai dengan penyampaian gagasan kepada Kepala Sekolah, wali kelas, beberapa guru yang mengajar khususnya di kelas yang akan saya terapkan aksi nyata. Selain itu saya juga menyampaikan rancangan aksi nyata dan beberapa contoh video yang telah saya buat untuk ditanggapi oleh Kasi Kurikulum Dikbud Lombok Timur. penyampaian gagasan ini saya butuhkan untuk lebih memudahkan pelaksanaan dan mendapat dukungan untuk tindak lanjutnya.

Selanjutnya sosialisasi aksi nyata juga saya sampaikan kepada siswa sebgaai subyek pembelajaran. Disebabkan karena pembelajaran masih daring penuh maka saya menyampaikan secara virtual berbasis Whatssapp. Hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan dasar siswa khususnya teknik editing video dan pembuatan channel youtube. Selain itutentunya juga memastikan kesediaan sumber daya dan fasilitas untuk memudahkan pencarian sumber eferensi bagi mereka. Sebagai referensi awal, saya membuat channel youtube yang berisi video-video pembelajaran serta beberapa video yang berhubungan dengan pengetahuan umum.

Ketika pembelajaran semi luring dimulai saya manfaatkan untuk mempertegas model pembelajaran yang akan saya gunakan kepada siswa. Di awal pertemuan saya menggunakan berbagai stimulus untuk memunculkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran. saya mencoba memberikan rangsangan bertanya dan berpikir kritis terhadap materi pembelajaran, dalam hal ini adalah materi zat aditif dan zat adiktif.

Dalam pembelajaran saya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengeksplorasi seluas-luasnya tentang pertanyaan yang muncul pada diri mereka. Saya memberikan kesempatan bertanya dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.  Hal ini dilakukan untuk menjaring seberapa besar keingintahuan siswa tentang materi zat aditif dan zat adiktif tanpa harus dibatasi untuk mengangkat tangan bertanya. Proses ini dilakukan untuk memberikan stimulus pertanyaan siswa, agar keingitahuan merkea bertambah pada setiap pembelajaran.

Proses selanjutnya saya memberikan motivasi untuk menceritakan pertanyaan sekaligus jawabannya kepada orang lain melalui semua media. Kemudian saya menuntutn siswa untuk memanfaatkan media digital untuk menceritakan pengetahuan baru mereka tersebut. Salah satu yang dapat digunakan adalah media sosial dalm hal ini media youtube.  Proses ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar-dasar editing dan pengenalan channel youtube bermanfaat ntuk pembelajaran.

Metode yang saya gunakan adalah penugasan. Setiap siswa diberikan kebebasan secara berkelompok atau individu untuk membuat video pembelajaran yang nantinya diunggah melalui channel youtube. Mereka bebas untuk mengajukan pertayaan sebanyak-banyaknya dan mencari jawaban dariberbagai sumber seluas-luasnya. Hal ini akan mendorong keingintahuan siswa yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran, apa punh metode pembelajaran yang akan digunakan nantinya.

C.     Hasil Aksi Nyata

Setelah melakukan aksi nyata sekitar dua bulan saya mendaptkan beberapa hasil baik berupa produk pembelajaran maupun testimoni dari pemangku kepentingan  serta dari siswa.

Pihak Dikbud kabupaten yang diwakili oleh Kasi Kurikulum memberikan dukungan positif untuk pengembangan pembelajaran berbasis video youtube. Beliau menyatakan bahwa inovasi seperti itu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta memperluas wawasan siswa, yang tidak hanya terpku pada referensi buku pelajaran. Beliau juga berharap kreatifitas video pembelajaran berbasis digital dapat ditularkan kepada guru-guru lain ebagai inspirasi pengembangan pembelajaran bebasis media lainnya.

Kepala sekolah dan guru juga memberikan tanggapan positif. Beliau memandang bahwa para siswa lebih termotivasi untuk belajar, menggali pengetahuan lebih dalam, dan selanjutnya lebih berani mengungkapkan pengetahuan baru tersebut kepada orang lain. Guru-guru menceritakan bahwa sekarang para siswa lebih terbiasa untuk bertanya tentang materi pembelajaran. tidak hanya itu, mereka juga antusias untukberusaha menanggapi pertanyaan teman-teman mereka tentang materi pembelajaran. hal ini akan berdampak terhadap motivasi belajar yang semakin meningkat dan diharapkan prestasi belajar pun akan semakin membaik.

Hasil aksi nyata juga melihat perkanbangan siswa sebagai subyek pembelajaran. pada masa pembelajaran daring penuh, siswa memang terlihat kesulitan untuk diajak berinteraksi. Hal ini disebabkan karena beberapa pembatasan yang dilakukan oleh pihak dikbud maupun sekolah. Pembatasan terseebut menyangkut tidak boleh membebani siswa dengan sesuatu hal di luar inti pembelajaan, seperti beban kuota yang terlalu besar. Hal ini membuat saya tidak bisa melakukan pembelajaran maupun pembelakalan dasar-dasar video melalui daring. Siswa hanya belajar melalui google classroom dan bertnya melalui media Whatssapp. Media ini tidak cukup membantu pelaksanaan aksi nyata. Sehingga pada proses tersebut saya hanya memberikan pembelajaran dengan media tulis digital, beberapa video yang saya unggah di channel youtube saya, sekaligus terus memberikan motivasi kepada siswa untuk terus menjaga kesehatan dan belajar.

Ketika pembelajaran semi luring dimulai, saya memiliki kesmepatan untuk lebih intensif melaksanakan aksi nyata. Diawal pembelajaran saya memberikan stimulus berupa charta zat aditif dan zat adiktif. Charta ini bersifat sangat terbatas, siswa hanya dapat melihat dan membaca untuk mendapatkan pengetahuan yang sangat sederhana. Saya memberikan stimulus dengan mengaitkan beberapa kejadian dalam kehidupan sehari-hari berhubungan dengan materi tersebut. Tahap selanjutnya muncul satu dua pertanyaan siswa. Salah satu pertanyaan siswa tersebut adalah,”Mengapa kopi dapat membuat perut kembung.” Saya pun memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi. Beberapa siswa menjawab walaupun tidak sistematis. Kemudian saya memberikan jawaban penguat, tetapi saya menambahkan bahwa untuk lebih jelasnya para siswa boleh mencari tahu jawaban lengkap di buku, google, atau pun youtube.para siswa terlihat antusias untuk semakin banyak bertanya dan menanggapi.

Langkah selanjutnya saya menawarkan kepada siswa untuk membuat tugas membuat video berisi pertanyaan sekaligus jawaban dan diunggah melalui channel youtube. Ternyata siswa menanggapi dengan antusias untuk segera membuat tugas tersebut dan akan membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya. Hasilnya tiga hari setelah tugas tersebut, ternyata ada kelompok siswa yang telah menyelesaikan tugasnya dengan cukup baik. kualitas hasil dan kuantitas video pun menjadi daya ukur keberhasilan aksi nyata ini. Setiap kelas IPA telah meemiliki channel youtube yang beisi pertanyaan sekaligus jawaban tentang materi zat aditif dan zat adiktif.

D.    Pembelajaran yang didapatkan dari aksi Nyata

Aksi nyata ini memberikan hasil cukup baik. Indikator keberhasilan bahwa siswa memiliki channel youtube yang berisi hal-hal bermanfaat sesuai materi pembelajaran telah tercapai. Pembelajaran seperti ini harus terus dijalankan untuk memperkuat motivasi intrinsik pada siswa. Sebenarnya siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap semua pembelajaran.  Oleh karena itu tugas guru memberikan stimulus untuk membangkitkan motivasi intrinsic tersebut agar lebih berkembang pada setiap materi pembelajaran. guru harus banyak berkreasi dan berinovasi untuk mengenalkan berbagai referensi, digital maupun non digital, agar siswa lebih banyak mengeksplorasi keingintahuan mereka tersebut.

Aksi nyata ini belum berhasil secara sempurna karena beberapa hambatan. Beberapa hambatan tersebut antara lain kebiasaan pembelajaran konvensional dan belum berlakukanya pembelajaran tatap muka penuh.

Pembelajaran konvensional masih banyak digunakan oleh sebagian besar guru. Siswa hanya menerima pengetahuan tanpa harus berpikir dan menganalisis penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.  Pembelajaran ini telah membiasakan siswa untuk tidak dapat mengeksplorasi keingintahuan mereka tentang materi pembelajaran.  Kebiasaan ini sulit untuk dihilangkan. Sehingga untuk menerapkan suatu pembelajaran yang inovatif membutuhkan waktu yang cukup lama. Dua bulan aksi nyata masih kurang untuk membangkitkan motivasi siswa yang telah terbiasa dengan model pembeljaran konvensional. Selain itu kebiasaan menerima pembelajaran konvensional tersebut menghambat target aksi nyata bahwa setiap siswa harus memiliki satu cahnnel youtube.

Masa pandemic covid-19 juga berdampak terhadap pendidikan. Pembelajaran yang belum tatap muka penuh dan masa new normal mengakibatkan proses pembelajaran belum maksimal. Saya tidak bisa maksimal untuk membangkitkan interaksi siswa untuk memunculkan keingintahuan mereka. Siswa masih tidak boleh bekumpul untuk berdiskusi, sehingga pembuatan video pun harus bertahap. Mereka harus bekerja secara individeu dari rumah masing-masing. Hasil akhirnya baru dapat dikirimkan kepada temannya yang satu kelompok.

E.     Rencana Perbaikan

Model pembelajaran yang betujuan untuk mengeksplorasi keingintahuan siswa ini harus diperbaiki dan disesuaikan dengan keadaan. Masa new normal yang beeum diketahui masa berakhirnya mengakibatkan siswa tidak boleh berdiskusi sebebas tatap muka. Oleh karena itu media berdiskusi via media sosial akan lebih diintensifkan untuk memperbaiki kualitas maupun kuantitas.

Selain itu saya juga akan lebih menigtensifkan stimulus untuk membangkitkan motivasi bertanya siswa sekaligus mengeksplorasi jawabannya. Beberapa siswa memang masih belum terlihat antusias menanggapi di awal-awal pembelajaran. hal ini disebabakan karena media apersesi, motivasi pembelajaran dan stimulus yang digunakan belum maksimal. Metode dan media yang digunakan harus diperbaiki untuk membangkitkan motivasi pembelajaran.

Demikian hasil aksi nyata pertama yang berjudul Meningkatkan Eksplorasi Keingintahuan Siswa melalui Kreatifitas Positif Channel Youtube. Semoga bermanfaat untuk pembelajaran di kelas dan dunia pendidikan Indonesia.

F.      Dokumentasi pembelajaran

 

1.   Screenshoot dan Link beberapa video dalam channel youtube siswa

     M Rizwan Raliby https://www.youtube.com/watch?v=_4VpVLpcRrA&feature=youtu.be

Karin https://www.youtube.com/watch?v=4cH-6osD_dA&feature=youtu.be

Galih satria Bimantara https://www.youtube.com/watch?v=f_Y5jpdx4a0&feature=youtu.be

Aditya rahman https://www.youtube.com/watch?v=5s_TPoou6OI&feature=youtu.be

Azalia Sakila https://www.youtube.com/watch?v=Ackmtr6U8gY&feature=youtu.be

Putri Tiara Aisya Pertiwi https://www.youtube.com/watch?v=1cLmldh_PRA&feature=youtu.be

Rindi Zulya Pratami  https://www.youtube.com/watch?v=bcn7VBpxj94&feature=youtu.be

Febrisa Yulianto https://www.youtube.com/watch?v=ejeHq7JTVik&feature=youtu.be

Rizky Iki https://www.youtube.com/watch?v=n6hlDBgmcQQ&feature=youtu.be

Baiq Maisyarah https://www.youtube.com/watch?v=AZoKy3-Ikh0&feature=youtu.be

ZULFAN L.S  https://www.youtube.com/watch?v=dZN9M_MDYuE&feature=youtu.be

aqila bafadhal https://www.youtube.com/watch?v=vHvazxvQF2A

UMBRELLA A  https://www.youtube.com/watch?v=ONUL7BHb93M&feature=youtu.be

Bunga Nova Lestari https://www.youtube.com/watch?v=XDDZ553ybLY&feature=youtu.be

 

Caption:

Ada beberapa siswa yang telah membuat video lebih dari satu

 

2.   Link feedback siswa tentang aksi nyata yang telah dilaksanakan

https://youtu.be/ptH8yKxarKQ

Caption:

Siswa menyatakan senang terhadap pembelajaran (aksi Nyata yang telah dilaksanakan)

 

3.      Link testimoni teman sejawat tentang aksi nyata yang telah dilaksanakan

 

https://youtu.be/QZqmBJaUQGc

 

Caption:

Guru teman sejawat CGP merasa terinspirasi dengan pembelajaran yang telah dilakukan oleh CGP

 

4.      Link video testimony Kepala Sekolah tentang aksi nyata yang telah dilaksanakan

 

https://youtu.be/Z5zlnxz6s0o

Caption:

Kepala sekolah menyatakan dukungan terhadap  kreatifitas pembelajaran yang telah dilakukan oleh CGP