Senin, 19 April 2021

Koneksi antarmateri Modul 3.1 (Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran)

            Pendidikan merupakan upaya yang sangat kompleks. Tidak hanya meningkatkan pengetahuan kognitif, tetapi juga sikap dan keterampilan siswa. Selain itu pendidikan juga bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa melalui proses langsung atau pun tidak langsung. Secara langsung pendidikan dilakukan melalui pembelajaran di kelas, sedangkan secara tidak langsung pendidikan dapat di lakukan di luar kelas.

           Guru memiliki peran besar di dalam keberhasilan tujuan pendidikan. Sehingga filosofi Ki Hajar Dewantara memberikan pedoman tugas guru yang sebenarnya bahwa guru bertuga menuntun mutid dengan kodrat alam dan kodrat zamannya menuju kebahagiaan. Banyak yang bisa dilakukan oleh guru dalam menjalankan filosofi Ki Hajar Dewantara ini, salah satunya adalah pengambilan keutusan sebagai pemimpin pembelajaran.

        Pratap Triloka Filosofi Ki Hajar Dewantara ini berhubungan dengan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Ing ngarso sung tulodo. Di depan guru harus mampu memberikan teladan. Setiap pengambilan keputusan harus menunjukkan keteladanan seseorang yang dapat dijadikan idola bagi siswa. Pengambilan keputusan yang tepat dan memenuhi empat paradigma, slaah satunya paradigma keadilan melawan kasihan, akan memberikan keyakinan kepada siswa bahwa guru dapat dijadikan idola dalam pembelajaran. Ing madya mangun karso. Di tengah membangun semangat atau motivasi. Di tengah proses pendidikan kadang siswa membutuhkan motivasi untuk mencapai tujuannya. Tetapi dilema etika kadang harus dihadapi oleh seorang guru pada kasus ini. guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu melakukan pengambilan keputusan yang efektif. Keputusan yang diambil harus mampu membangun semangat bagi siswa. Maka paradigma dan prinsip sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Tut wuri handayani. Di belakang memberikan dorongan. Keputusan yang diambil harus mampu menjadi dorongan kepada siswa untuk optimis dalam mengembangkan potensinya. sehingga siswa tidak akan takut untuk bergerak dan berkembang, karena ada guru yang senantiasa memberikan dorongan.
          Setiap guru memiliki nilai-nilai dalam memimpin pembelajaran. Nilai-nilai ini akan berperan di dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan ini mencerminkan nilai-nilai diri seorang pemimpin pembelajaran. Jika seorang guru memiliki nilai-nilai yang tinggi maka keputusan yang diambil akan memunculkan rasa kepercayaan pada murid, atau orang yang mendapatkan efek dari keputusan tersebut. Nilai-nilai seorang guru akan ditunjukkan di dalam memilih paradigma dan prinsip pengambilan keputusan yang akan digunakannya. 

            Dalam proses seorang pemimpin pembelajaran sangat sering dihadapkan pada bujukan moral atau pun dilema etika. Hal ini akan memunculkan pilihan-pilihan penyelesaian masalah. Proses coaching akan menghadirkan kesadaran pengambilan keputusan yang tepat dan efektif sebagai pemimpin pembelajaran. Melalui proses coaching, seorang coachee akan menemukan kekuatan dirinya sekaligus solusi terbaik untuk penyelesaian masalah khususnya yang berkaitan dengan bujukan moral atau dilema etika

            Guru adalah seorang coach yang terlibat di dalam menumbuhkan potensi diri siswa. Coach membantu coachee untuk melakukan pengambilan keputusan yang tepat, dengan menggunakan paradigma, prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan yang tepat dan mendapatkan hasil yang optimal. Maka Efektfitas pengambilan keputusan sangat terbantu oleh proses coaching yang dilakukan oleh coach

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya menggunakan paradigma:

1. individu lawan masyarakat

2. rasa keadilan lawan kasihan

3. kebenaran lawan kesetiaan

4. jangka pendek lawan jangka panjang

Bujukan moral atau pun dilema etika menuntut pengambilan keputusan yang tepat, yang akan memuaskan semua pihak. Keputusan ini merupakan cerminan nilai yang dimiliki oleh pengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki nilai yang kuat akan menggunakan paradigma pengambilan keputusan yang tepat. paradigma yang digunakan akan mempertimbangkan karakteristik dan akibat yang akan terjadi dari keputusan yang diambilnya.

         Setiap dilema etika dan bujukan moral berpengaruh pada sebuah tatanan lingkungan. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran sangat ditunggu oleh semua pihak. Sebuah keputusan yang tepat akan dirasakan bermanfaat oleh semua pihak. Keputusan yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap lingkungan. Sehingga sangat memungkinkan terciptanya perubahan lingkungan menjadi lenih nyaman, kondusif, dan aman. 

                Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran seringkali harus terbentur dengan bujukan moral atau melibatkan dilema etika pada suatu sistem pemangku kepentingan yang harus diutamakan. Dan tentunya pengambilan keputusan tersebut harus kembali ke paradigma yang berlaku pada suatu lingkungan. Pemilihan paradigma pengambilan keputusan yang tidak sesuai dengan sistem yang berlaku akan memunculkan dilema etika yang baru. Sehingga Pengambilan keputusan sangat sulit untuk menghindari para pemangku kepentingan.

  • Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Prinsip pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu 

1. berpiki berbasis hasil akhir, 

2. berpikir berbasis peraturan, 

3. berpikir berbasis rasa peduli. 

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan titk mulai memerdakaan murid dalam belajar. Pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran yang menggunakan prinsip yang tepat memunculkan rasa percaya kepada semua pihak, baik itu guru, murid, atau tenaga kependidikan. Rasa percaya ini akan berpengaruh terhadap dedikasi setiap elemen untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Hasil akhirnya adalah pemenuhan kebutuhan murid untuk merdeka belajar akan terpenuhi dengan baik. 

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran menggunakan 9 langkah yaitu:

1. Mengenal nilai yang saling bertentangan

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan

3. Mengumpulkan fakta-fakta

4. Pengujian benar atau salah

5. Pengujian benar lawan benar

6. Melakukan prinsip reolusi 

7. Investigasi Opsi Trilema

8. Membuat keputusan

9. Melihat kembali keputusan dan merefleksikannya

Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa guru berperan menuntun siswa menuju kebahagiaan. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran akan menghasilkan rasa percaya pada diri semua warga sekolah. Nilai Kepercayaan ini akan dipegang oleh guru dan murid untuk mengembangkan sekolah maupun mengembangkan potensinya masing-masing. Sehingga setiap guru akan melakukan tanggungjawabnya untun menuntun siswa menuju kebahagiaan. 

            Guru yang memiliki nilai dan semangat sesuai dengan filososfi pratap triloka ki hajar Dewantara akan dapat membentuk budaya positif di sekolah. Melalui keteraampilan sosial emosional yang matang akan dapat berperan sebagai coach untuk melejitkan potensi murid. Dan akhirnya optimisme murid untuk menatap masa depan akan terbentuk melalui pengambilan keputusan yang efektif seorang , seorang pemimpin pembelajaran tersebut

(Abd. Rahman Jamal)

SMPN 1 Selong